A. Orbital Hibridisasi Nitrogen dan Oksigen
Dalam
kimia, hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital
atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan
penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang
terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital
molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi.
Hibridisasi
merupakan penyusunan kembali elektron dalam orbital menjadi orbital yang ekuivalen
( tingkat energi yang sama). Hibridisasi tidak hanya menyangkut tingkat energi,
tetapi juga bentuk orbital gambar. Berdasarkan teori Hibridisasi,
sebagai contoh C dengan 4 orbital hibrida sp3 (peletakan angka tiga
merupakan pangkat dari sp), dapat membentuk 4 ikatan kovalen yang
equivalen.
Dengan kata lain hibridisasi adalah
penggabungan orbital-orbital s,p, dan d dengan jalan menambah atau mengurangi
fungsi gelombangnya dan membentuk fungsi gelombang baru yang menyatakan orbital
hibrida. Dalam satu molekul terdapat dua jenis orbital, yaitu orbital ikatan
terbentuk karena terjadinya tumpang
tindih dua orbital atom atau orbital hibrida. Dari dua orbital atom dapat
dibentuk dua orbital molekul yakni orbital ikatan dan orbital anti-ikatan.
1. Orbital Hibrida Nitrogen
Dalam diagram orbital, nitrogen dapat menghibridisasi keempat orbital atom tingkat kedua mejadi empat orbital ikatan sp3 yang ekuivalen. Nitrogen memiliki tiga elektro tak
berpasangan pada orbital hibrid sp3,
ketika satu elektron dalam orbital hibrida tersebut tereksitasi ke orbital p
maka terbentuk hibrida baru, yaitu sp2.
Elektron pada orbital p digunakan untuk membentuk ikatan pi. Jadi, atom nitrogen
yang terhibridisasi sp2 memiliki
satu ikatan pi yang digunakan untuk membentuk ikatan rangkap dua, mirip dengan molekul
etena. Apabila elektron yang tereksitasi ke orbital p ada dua maka nitrogen
memiliki kemampuan membentuk dua ikatan atau satu ikatan rangkap tiga (hibridisasi sp).
Molekul amonia mengandung atom nitrogen sp3 yang terikat pada tiga atom hidrogen. Molekul amina mempunyai struktur yang sama, suatu atom nitrogen sp3 terikat pada satu atau lebih atom karbon. Baik amonia atau amina, nitrogen mempunyai satu orbital yang terisi dengan sepasang elektron valensi menyendiri.
2. Orbital Hibrida Oksigen
Oksigen dapat membentuk ikatan dengan dengan orbital hibrida sp3. Karena oksigen mempunyai enam elektron ikatan, ia membentuk dua ikatan kovalen mempunyai dua orbital berisi.
Air merupakan contoh senyawa yang mengandung oksigen sp3. Sudut ikatan yang terbentuk
sebesar 104.50.
Diperkirakan bahwa orbital dengan pasangan elektron bebas menekan sudut ikatan
H-O-H, sehingga sudut yang terbentuk lebih kecil dari sudut ideal
(109.50),
seperti halnya pasangan elektron bebas dalam ammonia menekan sudut ikatan
H-N-H.
Di dalam senyawa organik yang mengandung oksigen sp3 ada dua senyawa yang akan kita tinjau, yaitu alkohol dan eter : ROH dan ROR. Ikatan yang terjadi antara Alkohol dan Eter adalah langsung analog dengan ikatan dalam air. Dalam setiap keadaan, oksigen terhibridisasi sp3 dan mempunyai dua buah pasang elektron valensi menyendiri, seperti yang ditunjukan pada gambar :
B. Ikatan Rangkap Terkonjugasi
Sistem konjugasi terjadi dalam
senyawa
organik
yang atom-atomnya secara kovalen berikatan tunggal dan ganda
secara bergantian (C=C-C=C-C) dan memengaruhi satu sama lainnya membentuk
daerah delokalisasi
elektron.
Elektron-elektron pada daerah delokalisasi ini bukanlah milik salah satu atom,
melainkan milik keseluruhan sistem konjugasi ini. Contohnya, fenol (C6H5OH
memiliki sistem 6 elektron di atas dan di bawah cincin planarnya sekaligus di
sekitar gugus hidroksil.
Ikatan
rangkap konjugasi adalah ikatan rangkap selang-seling dengan ikatan tunggal atau
disebut juga elektronnya dapat berpindah-pindah (terdelokalisasi). Ikatan
rangkap keadaan yang terjadi dalam senyawa tak jenuh yang didalam nya terdapat
dua ikatan tunggal( satu ikatan sigma dan ikatan pi)menghubungkan dua atom.
Ikatan
rangkap terkonjugasi ialah ikatan yang kedudukan nya di selang oleh satu ikatan
tunggal seperti -CH=CH-CH=-CH. Pengaturan kembali electron melalui orbital π,
terutama dalam system konjugasi atau senyawa organic yang atom-atomnya secara
kovalen berikatan tunggal dan ganda.
C. Benzena dan Resonansi
- Benzena
Benzena dengan gugus alkil sebagai substituen, diklasifikasikan sebagai
golongan arena. Penataan nama arena dibagi ke dalam dua golongan
berdasarkan panjang rantai alkil. Jika gugus alkil berukuran kecil (atom C6)
maka gugus alkil diambil sebagai substituen dan benzena sebagai induknya.
Senyawa benzena mempunyai rumus
molekul C6H6, dan termasuk dalam golongan senyawa
hidrokarbon aromatik. Nama aromatik digunakan karena senyawa tersebut berbau
harum.dari rumus molekulnya dapat diketahui bahwa benzena merupakan senyawa
tidak jenuh karena tidak memenuhi rumus CnH2n+2.Bila dibandingkan dengan
senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah atom karbon, misalnya heksana
(C6H14) dan sikloheksana (C6H12),
maka dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi.
Dengan dasar dugaan tersebut maka dapat diperkirakan bahwa benzena memiliki
ciri-ciri khas seperti yang dimiliki oleh alkena. Perkiraan tersebut ternyata
jauh berbeda dengan kenyataannya, karena benzena tidak dapat bereaksi seperti
alkena (adisi, oksidasi, dan reduksi).Lebih khusus lagi benzena tidak dapat
bereaksi dengan HBr, dan pereaksi-pereaksi lain yang lazimnya dapat bereaksi
dengan alkena. Sifat-sifat kimia yang diperlihatkan oleh benzena memberi
petunjuk bahwa senyawa tersebut memang tidak segolongan dengan alkena ataupun
sikloalkena.
- Resonansi
Resonansi secara
singkat dapat dikatakan dengan suatu senyawa kimia yang strukturnya sama tetapi
konfigurasi elektronnya berbeda.
Aturan
Struktur Resonansi :
-
Struktur resonansi, menggambarkan molekul, ion, radikal dan ion yang tidak
cukup digambarkan hanya dengan sebuah struktur Lewis,
melainkan harus dengan dua atau lebih struktur Lewis. Sehingga dapat mewakili
struktur molekul, radikal atau ion dalam bentuk hibridisasinya. Tanda panah
untuk resonansi ↔
-
Dalam menulis struktur resonansi, kita hanya boleh memindahkan elektron,
sedangkan posisi inti atom tetap seperti dalam molekulnya.
-
Semua struktur harus memenuhi struktur Lewis. Tidak boleh menulis struktur (
atom karbon mempunyai lima ikatan).
-
Semua struktur resonansi harus mempunyai, jumlah electron tak berpasangan
yang sama.
-
Semua atom yang terlibat dalam sistem delokalisasi harus terletak pada bidang
datar atau mendekati datar.
Senyawa
2,3-di-ters-butil-1,3-butadiena, bukan merupakan sistim konjugasi, karena gugus
tersier butil (besar) sehingga keluar dari bidang datar. Karena tidak satu bidang
maka orbital p pada C-2 dan C-3 tidak dapat mengalami
overlapping dan delokalisasi elektron menjadi terhalang.
-
Struktur resonansi atau hibridisasi atau sistem yang menggambarkan mempunyai
kestabilan yang besar.
- Struktur yang lebih stabil, adalah yang lebih
besar memberikan kontribusi terhadap sistem hibridisasi.
mohon maaf sebelumnya, mohon anda jelaskan dengan konkrit tentang resonansi ? terimakasih
BalasHapusSaya ingin memberikan saran, lebih baik untuk materi benzen dan resonansi diberikan gambar. terimakasih
BalasHapusApa yang menyebabkan pada benzen terjadi reaonansi?
BalasHapus